DwijendraNews.Denpasar. Dosen dan mahasiswa Program studi pendidikan Bahasa Indonesia dan Daerah (PBID), Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Dwijendra University melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi melalui program pengabdian kepada Masyarakat bagi generasi Muda di Desa Padangsambian Kaja, Kecamatan Denpasar Barat, kota Denpasar pada hari Senin, 9, 10, 11 Januari 2023. Kegiatan ini dilaksanakan serangkaian dengan Hut Yayasan Dwijendra ke-70 dan dalam rangka Menyambut Bulan Bahasa Bali V tahun 2023. Kegiatan pengabdian dilaksanakan dengan Pelatihan Menulis Aksara Bali bagi Generasi Muda yang diberikan oleh dosen-dosen Prodi PBID dan didampingi oleh mahasiswa. Peserta kegiatan merupakan anak-anak yang berasal dari sekolah di lingkungan Desa Padangsambian Kaja.
Aksara Bali, juga dikenal sebagai Hanacaraka, adalah salah satu aksara tradisional Indonesia yang berkembang di Pulau Bali. Aksara ini terutama digunakan untuk menulis bahasa Bali, Sanskerta, dan Kawi, tetapi dalam perkembangannya juga digunakan untuk menulis beberapa bahasa daerah lainnya seperti bahasa Sasak dan Melayu dengan tambahan dan modifikasi. Dalam masyarakat Bali dan Lombok pra-kemerdekaan, aksara Bali aktif digunakan dalam berbagai lapisan masyarakat untuk menuliskan sastra dengan cakupan yang luas dan beragam. Kebanyakan teks sastra disusun dalam bentuk tembang yang dirancang untuk dilantukan, sehingga teks tidak hanya dinilai dari isi dan susunannya, tetapi juga dari irama dan nada pelantunan. Sastra Bali juga digubah menggunakan sejumlah bahasa; Sastra umum digubah dengan bahasa Bali halus yang menggunakan banyak kosakata Kawi, sementara sastra klasik dengan derajat yang tinggi, semisal kakawin, digubah sepenuhnya dengan bahasa Kawi dan Sanskerta. Dalam perkembangannya, berkembang pula genre sastra seperti gĕguritan yang dapat digubah menggunakan bahasa Bali sehari-hari dan bahkan bahasa Melayu.
Peserta pelatihan sangat antusias untukmengikuti kegiatan ini, karena dapat menambah pengetahuan yang belum diperoleh di bangku pendidikan. Menurut salah satu orang tua peserta pelatihan juga berharap agar anaknya mampu menulis aksara Bali di tengah gempuran majunya jaman modernisasi.