Tumpek Wariga dalam Konteks Pembangunan Pertanian

oleh -698 views

Dwijendranews.com|Opini| Setiap 210 hari atau enam bulan perhitungan kalender Bali, yaitu tepatnya hari Sabtu Kliwon Wuku Wariga merupakan hari suci bagi umat Hindu Bali, khususnya para petani untuk melakukan kegiatan ritual yang ditujukan pada tanaman atau pohon.
Pada saat pemujaan, para petani membuat sesajen yang dipersembahkan atau diyadnyakan kepada Tuhan sebagai Dewa Sangkara sebagai penguasa tumbuh-tumbuhan.
Dikaitkan dengan pembangunan pertanian, pemujaan kepada Tuhan tersebut merupakan kegiatan ritual memiliki hubungan erat dengan lingkungan, terutama dalam memelihara dan mengembangkan serta melestarikan tumbuhan/pohon. Secara sederhana doa yang dipanjatkan adalah agar produksi tanaman/pohon semakin meningkat dan memiliki kualitas yang baik.
Kondisi ini dapat dimaknai dari arti pertanian itu sendiri sebagai suatu proses produksi pertumbuhan tanaman dan hewan oleh petani di atas lahan usahatani, dimana peningkatan produktivitas dapat dilakukan melalui perbaikan proses produksi yang mencakup teknologi budidaya pertanian yang baik dan benar atau good agricultural practices. Teknologi pertanian yang senantiasa berubah merupakan salah satu syarat pokok di dalam membangun pertanian selain transportasi, pasar, insentif dan ketersediaan teknologi secara lokal.
Para petani perlu semakin diperkuat kapasitasnya di dalam penguasaan teknologi pertanian dan pascapanen seperti pengolahan, penyimpanan, pengemasan dan pemasaran.
Tumpek wariga merupakan bagian dari local wisdom di Bali yang perlu terus dimaknai secara praktis dalam mengimplementasikan pembangunan pertanian yang dilaksanakan oleh petani. Tentunya, penyelenggaraan kegiatan usahatani memerlukan dukungan kuat dari pemerintah, perguruan tinggi dan stakeholder lainnya guna mewujudkan pertanian yang semakin tangguh dan berdaya saing.*)

*) Penulis

Dr. Ir. Gede Sedana, M.Sc.,M.MA
Ketua Perhepi Bali
Ketua HKTI Buleleng

Rektor Dwijendra University

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.